Yesus Sebagai Cenderawasih (Kristologi Menurut Perspektif Orang Papua)
DOI:
https://doi.org/10.58983/jmurai.v2i2.74Kata Kunci:
Yesus Sebagai Cenderawasih, Kristologi Menurut Perspektif Orang PapuaAbstrak
Abstrak
Studi ini menyoroti pentingnya untuk menggali dan merayakan kristologi yang mengartikulasikan iman orang Papua kepada Yesus sebagai Kristus. Kristologi yang terwujud dalam budaya Papua dan berjuang untuk mengklaim tanah, kehidupan, dan identitas mereka. Kristologi Papua untuk menjawab pertanyaan, siapakah Yesus bagi Orang Papua? Para teolog dan umat Kristen dunia ketiga masa kini berusaha menemukan wajah Kristus dari Yesus yang sesuai dengan konteks pengalaman hidup dan budaya mereka. Namun, gereja-gereja Papua, yang dipengaruhi oleh kristologi barat tradisional yang masih teguh mempertahankan Kristologi menurut Nicea-Chalcedon, Anselm, Calvinis, dan kristologi lain yang merupakan warisan gereja pendiri, belum terbuka untuk mengembangkan kristologi Papua yang sesungguhnya. Meskipun para teolog dan umat Kristen Papua yang sadar akan pentingnya suatu kristologi yang berbasis konteks Papua, telah mendorong pengembangan kristologi Papua. Namun hal ini belum seutuhnya dapat dikembangkan secara baik karena kuatnya paradigma lama yang masih memegang kristologi tradisional warisan gereja barat dan realitas politik Papua yang menyebabkan kehati – hatian di dalam berkristologi. Di dalam realita seperti ini, penelitian ini mempromosikan Kebebasan berkristologi Papua yang dapat membebaskan orang Kristen Papua untuk mengeksplorasi materi dari kepercayaan tradisional Papua, budaya dan pengalaman kehidupan nyata yang masih tersembunyi untuk pegembangkan kristologi yang relevan bagi gereja-gereja Papua dan masyarakat Papua. Wajah Kristus dari Yesus sebagai Cenderawasih adalah suatu bentuk perjumpaan orang Kristen Papua dengan Yesus sebagai Kristus di dalam konteks perjuangan orang Papua untuk tanah, kehidupan, dan identitasnya. Suatu kristologi tidak bisa bersifat mutlak atau absolut; melainkan harus dinamis—mampu menjawab kebutuhan komunitas Kristen, gereja, dan dunia sepanjang zaman. Namun, kenyataannya gereja-gereja Papua tidak mudah menerima kristologi Papua. Sehingga untuk mengubah paradigma lama berkristologi membutuhkan waktu yang lama dan tidak mudah. Namun, penting bagi gereja-gereja Papua untuk kembali dirinya sendiri atau identitasnya dan harus bangga melakukan serta mengembangkan kristologi sesuai dengan konteks dan situasi Papua. Inilah yang dimaksud dengan Kebebasan berkristologi Papua.
Referensi
Buku Sumber
Ap, Arnold C. Songger Berok. Jayapura:
Manyouri Group, 1978.
Bariarcianur, Frino and Yunus, Ahmad.
Papua Jejak Langkah Penuh Kesan: An Expedition to Remember. Jakarta: PT. Gramedia, 2011.
Bhabha, Homi K. The Location of Culture.
London and New York: Routledge, 1994.
Brown, Raymond E. An Introduction to
New Testament Christology. New York/Mahwah: Paulist Press, 1994.
Davis, Brian and Evans, G.R. Evans, ed.,
Anselm of Canterbury: The Major Work.Oxford, England: Oxford University Press, 1998.
Deda, Jack. “Suatu Usaha Untuk
Mengarahkan Pemikiran Tentang Pengembangan Theologia Kontekstuil Dalam GKI Di Irian-Jaya.” In Dengan Segenap Hatimu, edited by Feije Duim and David Sulistyo. (STT GKI I.S.Kijne & Sinode GKI Irian Jaya, 1988.
Duling, Dennis C. and Perrin, Norman.
The New Testament: Proclamation and Parenesïs, Myth and History. The United States of America: Harcourt Brace & Company, 1994.
Erari, Karel Phil. Tanah Kita, Hidup Kita:
Hubungan Manusia dan Tanah di Irian Jaya Sebagai Persoalan Teologis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1999.
Evans, Gillian R. “Peter Lombard.” In The
Cambridge Dictionary of Christianity, edited by Daniel Patte. New York: Cambridge University Press, 2010.
Fanon, Frantz. The Wretched of the Earth.
Translation. New York: Grove Press, 1963.
Fernandez, Irène “Justice.” In
Encyclopedia of Christian Theology, Volume 2, G-O, edited by Jean-Yves Lacoste. New York-London: Routledge, 2005.
Giay, Benny. Kargoisme Di Irian Jaya.
Sentani-Jayapura: Region Press, 1986.
Mansoben, J.R. Pandangan Suku- Suku
Bangsa Irian Terhadap Kehidupan Nasional. Jayapura: Kanwil Depdikbud- Uncen, 1988.
Mansoben, Johszua Robert. Sistem Politik
Tradisional Di Irian Jaya, Indonesia Studi Perbandingan. Leiden: Rijksuniversiteit Leiden, 1994.
___________. Pandangan Suku- Suku
Bangsa Irian Terhadap Kehidupan Nasional. Jayapura: Kanwil Depdikbud- Uncen, 1988.
Mews, Constant J. “Scholasticism.” In The
Cambridge Dictionary of Christianity, edited by Daniel Patte. New York: Cambridge University Press, 2010.
Molnar, Paul D. “Barth, Karl.” In The
Cambridge Dictionary of Christian Theology, edited by. Ian A. McFarland, David A. S. Fergusson, Karen Kilby, and Iain R. Torrance. United Kingdom, United Stated of America: Cambridge University Press, 2011.
Neill, Stephen. Jesus Through Many Eyes:
Introduction to the Theology of the New Testament. Philadelphia: Fortress Press, 1976.
Noriwari, Lukas. "Hubungan Antara
Gereja Dan Kebudayaan: Suatu Pemikiran Tentang Kesaksian Akan Kristus Dalam Konteks Kebudayaan." In Dengan Segenap Hatimu, edited by Feije Duim and David Sulistyo. STT GKI I.S.Kijne & Sinode GKI Irian Jaya: 1988.
Orevillo-Montenegro, Muriel. The Jesus of
Asian Women. Maryknoll, New York: Orbis Books, 2006.
Rowe, C. Kavin. Early Narrative
Christology: The Lord in the Gospel of Luke. Berlin • New York: Walter de Gruyter, 2006.
Rumaseb, Alex. Ironi Papua. Jayapura:
Alex R, 2013.
Said, Edward. Orientalis. New York:
Pantheon Books, 1978.
Samartha, S. J. One Christ — Many
Religions Toward a Revised Christology. Maryknoll, New York: Orbis Books, 1991.
Selvidge, Marla J. The New Testament: A
Timeless Book for All Peoples. New Jersey: Prentice Hall, 1999.
Silverman, David and Marvasti, Amir.
Doing Qualitative Research: A Comprehensive Guide. Los Angeles- London-New Delhi-Singapore: Sage Publications, 2008.
Taylor, Mark Lewis. “Tillich, Paul.” In
The Cambridge Dictionary of Christian Theology, edited by. Ian A. McFarland, David A. S. Fergusson, Karen Kilby, and Iain R. Torrance. United Kingdom, United Stated of America: Cambridge University Press, 2011.
TeSelle, Eugene “Freedom, Free Will.” In
The Cambridge Dictionary of Christianity, edited by Daniel Patte. New York: Cambridge University Press, 2010.
Van Hasselt, F.J.F. Di Tanah Orang
Papua. Edited by Joost W.Mirino. Jayapura: Yayasan Timotius Papua, 2002.
Viola, Coloman. “Anselm of Canterbury.”
In Encyclopedia of Christian Theology Volume 1, A-F, edited by Jean-Yves Lacoste. New York – London: Routledge, 2004.
Yagi, Seiichi “Christ and Buddha.” In
Asian Faces of Jesus, edited by R.S. Sugirtharajah. Maryknoll, New York: Orbis Books, 1993.
.
Sumber – Sumber Elektronik
Morris, Rosalind. Can the Subaltern
Speak? Reflections on the History of an Idea. Available at. https://cup.columbia.edu/book/can-the-subaltern-speak/ 9780231143851
Permana, Diki Setiadi “Burung
Cenderawasih, Bird of Paradise,” Forester Act News, November 12, 2019. https://foresteract.com/burung-cendrawasih/#:~:text=Burung%20Cendrawasih%20memiliki%20ciri%2Dciri ,putih%2C%20 ungu%2C%20 dan%20hijau.
Satu Harapan Magazine Jayapura Second
Edition, 21 Mei 2017.
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/lagu-tanah-papua-ajak-oap-jadi-tuan-di-negerinya-sendiri.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2022 MURAI: Jurnal Papua Teologi Kontekstual
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Artikel Serupa
- Umbu Akwan, NYANYIAN GEREJA SEBAGAI SALAH SATU METODE PEKABARAN INJIL , MURAI: Jurnal Papua Teologi Konstekstual : Vol 2 No 1 Januari (2021): Jurnal Murai : Papua Teologi Kontekstual
Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.