MURAI: Jurnal Papua Teologi Konstekstual
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp
<p><strong>JURNAL MURAI: Jurnal Papua Teologi Konstekstual</strong> merupakan Jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) GKI I.S.Kijne sebagai sarana publikasi hasil penelitian dan artikel ilmiah yang merupakan kajian sosial budaya, pendidikan (pendidikan secara umum dan pendidikan Kristen secara khusus), dan teologi kontekstual. Jurnal ini memuat artikel ilmiah yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya yang berupa artikel ilmiah hasil penelitian ataupun penelitian terapan dan juga artikel telaah yang berkaitan dengan perkembangan sosial budaya, pendidikan dan teologi kontekstual. Pedoman penulisan artikel dan prosedur pengiriman artikel termuat pada setiap penerbitan. Penerbitan jurnal dilakukan persemester, yaitu pada Bulan Januari dan Juli tahun berjalan.</p>Sekolah Tinggi Filsafat Teologi GKI "IZAAK SAMUEL KIJNE" Jayapuraid-IDMURAI: Jurnal Papua Teologi Konstekstual 2721-0200Kajian Teologis Pertobatan Zakheus Dalam Lukas 19:1-10 Dan Relevansinya Bagi Pemuda Dalam Hal Pertobatan
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp/article/view/154
<p>Penulisan jurnal ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep pertobatan Zakheus sebagaimana digambarkan dalam Injil Lukas dan relevansinya dengan kehidupan kaum anak muda saat ini. Penulis perlu menyelidiki pemahaman-pemahaman analitis dan membuat refleksi-refleksi religius bagi para pembacanya, terutama kaum muda, untuk membangun kesadaran mereka akan pentingnya ketaatan dan pertobatan supaya tetap berada pada jalan kebenaran. Teknik yang digunakan selama menyelesaikan jurnal ini adalah audit penulisan, yaitu dengan berkonsentrasi pada permasalahan dan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan, Sumber-sumber berikut digunakan oleh penulis seperti Kitab Suci, kamus, buku, jurnal, dan majalah, selain sumber online yang dianggap sesuai dan sangat relevan dengan topik ini. Dalam Lukas 19:1–10, pertobatan Zakheus berdampak positif tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi seluruh keluarganya. Dari kisah Zakheus ini seharusnya bisa memberika kesadaran kepada anak-anak muda dalam menumbuhhhkan pertobatan yang sejadi</p>Yoce NugrahaTri Saputra Todingbua
Hak Cipta (c) 2025 Yoce Nugraha, Tri Saputra Todingbua
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
2025-04-252025-04-25611810.58983/jmurai.v6i1.154Integrasi Nilai-Nilai Kristen Dalam Pendidikan Lingkungan Untuk Pelestarian Alam Di Kota Jayapura
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp/article/view/155
<p>Lebih dari 1 juta spesies di dunia terancam punah akibat aktivitas manusia, seperti deforestasi, polusi, dan perubahan iklim. Fenomena ini bukan hanya mengancam keberlangsungan hidup spesies tersebut, tetapi juga mengganggu keseimbangan ekosistem yang menjadi fondasi kehidupan di bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai Kristen yang relevan untuk pendidikan lingkungan dan Menganalisis dampak integrasi nilai-nilai tersebut terhadap kesadaran lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Pendekatan ini dipilih karena mampu menggali secara mendalam pemahaman tentang integrasi nilai-nilai Kristen dalam pendidikan lingkungan, khususnya dalam konteks pelestarian alam di Kota Jayapura. Integrasi nilai-nilai Kristen dalam pendidikan lingkungan di Kota Jayapura dapat dilihat melalui kurikulum yang mengedepankan pengajaran tentang tanggung jawab manusia terhadap alam. Keterlibatan komunitas dalam kegiatan pelestarian alam menjadi salah satu dampak positif dari integrasi nilai-nilai Kristen dalam pendidikan lingkunganintegrasi nilai-nilai Kristen dalam pendidikan lingkungan memiliki potensi untuk mendorong pelestarian alam di Kota Jayapura. Nilai-nilai Kristen, seperti tanggung jawab terhadap ciptaan dan kasih sayang terhadap sesama, dapat menjadi dasar yang kuat dalam membangun kesadaran lingkungan di kalangan siswa. Selain itu, pendekatan pendidikan yang berbasis pada ekoteologi, dapat memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami hubungan antara manusia dan alam.</p> <p> </p>Benyamin Dadi Ratu Mofu
Hak Cipta (c) 2025 Benyamin Dadi Ratu Mofu
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
2025-04-252025-04-256191810.58983/jmurai.v6i1.155Kasih Yang Mendasari Hukum: Studi Biblika Perjanjian Lama Tentang Arti Ahavah Dalam Taurat Allah Dan Relevansinya Bagi Kehidupan Kristen Masa Kini
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp/article/view/157
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jauh lebih dalam tentang makna dari kata "kasih" dalam Hukum Taurat Perjanjian Lama dan bagaimana kasih Allah menjadi dasar dari hukum-hukum tersebut. Dengan pendekatan studi biblika, penelitian ini mengkaji penggunaan kata<strong> </strong>ahavah (kasih) dalam kitab Taurat, seperti Ulangan dan Imamat lalu mengaitkannya dengan gambaran kasih Allah yang tidak bersyarat dan kekal bagi umat-Nya. Hasil studi ini menunjukkan bahwa hukum-hukum yang diberikan dalam Taurat lebih dari sekadar aturan moral atau sosial. Hukum Taurat merupakan ekspresi dari kasih Allah yang mendorong umat-Nya untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, dalam hubungan yang benar dengan Allah dan sesama manusia. Kasih yang tercermin dalam hukum-hukum Taurat mengundang umat Israel untuk merespons kasih Allah dengan hidup dalam ketaatan dan kasih terhadap Allah dan juga sesama. Dengan demikian, hukum Taurat bukan hanya aturan yang harus dipatuhi, tetapi juga panggilan untuk menjalani kehidupan yang penuh kasih sebagai respons terhadap kasih Allah yang tidak bersyarat kepada manusia</p>Frazier Nari
Hak Cipta (c) 2025 Frazier Nari
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
2025-04-252025-04-2561192910.58983/jmurai.v6i1.157Beritakanlah Injil Kepada Segala Makhluk "Implikasi Injil Markus 16:15 bagi Peran dan Tanggung jawab Gereja terhadap Pemeliharaan dan Penyelamatan Lingkungan Hidup"
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp/article/view/164
<p>Pemberitaan Injil bukanlah umumnya dipandang hanya ditujukan pada manusia sebagai satu- satunya sasaran pemberitaan. Injil Markus 16 : 15 dalam kerangka penyelamatan membuka horizon misi gereja yang holistik di mana menjangkau ciptaan lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan membangun kesadaran ekologis di tengah kehidupan yang sangat mengesampingkan keadilan ekologis. Metode penelitian kualitatif dilakukan untuk menghimpun data untuk menunjang penelitian ini.</p>Anthon Rumbewas
Hak Cipta (c) 2025 Anthon Rumbewas
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
2025-04-252025-04-2561303710.58983/jmurai.v6i1.164Dopis Sebagai Pembunuh "Sebuah Studi Ekoteologi Terhadap Dampak Buruk Penggunaan Dopis Di Pulau Pai Diperhadapkan Dengan Konsep Misi Berdasar Amanat Agung Yesus Kristus Dalam Injil Markus 16:15"
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp/article/view/156
<p>Dopis adalah salah satu jenis bom yang lebih banyak dibuat untuk menangkap ikan, dan melalui bom tersebut, pekerjaan nelayan menjadi mudah namun dan hasil tangkapan akan berlimpah. Meskipun demikian, penggunaan Dopis itu memiliki dampak buruk bagi pengguna tetapi juga bisa merusak ekosistem bawah laut. Permasalahan terkait penggunaan Dopis ini terjadi juga di wilayah kabupaten Biak Numfor, terutama sekitar gugusan kepulauan Padaido. Di sana, banyak nelayan tradisional menggunakan Dopis sebagai alat untuk menangkap ikan dan kemudian berdampak buruk bagi ekosistem laut di kepulauan Padaido. Salah satu permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah dampak penggunaan Dopis di Pulau Pai, salah satu pulau dari gugusan kepulauan Padaido. kerusakan yang diakibatkan dari penggunaan Dopis untuk menangkap ikan adalah hancurnya ekosistem bawah laut, rusaknya terumbu karang, berbagai jenis ikan mati bahkan berpindah dan menjauh dari pesisir pantai, laut yang tercemar dan dampak ekonomi penduduk berkurang karena ikan yang mulai sulit didapat.</p> <p>Tulisan ini akan melihat dampak penggunaan Dopis dari sudut pandang teologi, khusus terkait Ekologi dan ilmu Misi pekabaran Injil. Dalam tulisan ini, Dopis akan dilihat sebagai pembunuh dan penggunaan Dopis merupakan bentuk pemberontakan manusia melawan Tuhan yang kemudian diperhadapkan dengan Amanat Agung Yesus dalam Injil Markus 16:15 tentang tugas pekabaran Injil untuk segala makhluk. Ekosistem bawah laut pulau Pai adalah sebuah dunia yang kemudian rusak karena penggunaan Dopis, oleh karenanya perintah Yesus dalam Markus 16:15 menjadi perintah yang harus dilihat kembali serta diterapkan dalam kondisi dunia bawah laut sekitar Pulau Pai yang perlu disentuk untuk kembali baik seperti sebelumnya. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data Observasi, studi pustaka dan wawancara yang kemudian datanya dianalisa dan dilaporkan dalam sebuah deskripsi.</p>Umbu Nusa Putra Akwan
Hak Cipta (c) 2025 Umbu Nusa Putra Akwan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
2025-04-252025-04-2561384710.58983/jmurai.v6i1.156Kepedulian Lingkungan Dalam Pendidikan Kristen Di Gereja: Analisis Alkitabiah Dan Pendekatan Aplikatif Untuk Pembentukan Karakter Jemaat
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp/article/view/167
<p><em>Pendidikan Kristen di gereja memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter iman jemaat. Dalam konteks zaman modern yang kian menghadapi masalah lingkungan hidup, gereja memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan kepedulian terhadap alam sebagai bagian dari panggilan iman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengeskplorasi prespektif Alkitab mengenai kepedulian lingkungan dan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dalam Pendidikan Kristen di gereja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis teks Alkitab dan studi literatur yang relevan mengenai ekologi dan Pendidikan Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ajaran Alkitab mengenai pemeliharaan bumi, tanggung jawab manusia dan kasih terhadap ciptaan dapat dijadikan landasan dalam mendidik jemaat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Pendekatan praktis yang dapat diterapkan dalam gereja meliputi program pendidikan, aksi nyata dalam pelestarian alam serta pengintegrasian nilai-nilai ekologis dalam kehidupan sehari-hari jemaat. Kesimpulan bahwa gereja memiliki peran strategi dalam membentuk kesadaran lingkungan berbasis iman Kristen</em>. </p>Henny Verra Fonataba
Hak Cipta (c) 2025 Henny Verra Fonataba
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
2025-04-252025-04-2561485510.58983/jmurai.v6i1.167Kali Kampwolker Riwayatmu Kini: Suatu Studi Ekoteologi
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp/article/view/159
<p><em>Human life is inseparable from the condition of the surrounding natural environment. Nature and humans are two sides that mutually depend on each other and should be responsible for maintaining and preserving one another. However, due to population growth and its accompanying needs, humans have exploited the environment for their own benefit. The Kampwolker River is one of the victims of human behavior that no longer respects or preserves its natural surroundings. Ecotheology is used by the authors to examine the relationship between faith, God, and the environment. This study focuses on Christian teachings that can function in ecological awareness and human responsibility toward nature. The research questions are: What are the causes of environmental damage around the Kampwolker River? What are the impacts of environmental damage in the Kampwolker River area? To what extent have concrete actions been taken by the Church, Government, and Local Customs to preserve the environment around the Kampwolker River in Perumnas 3 Waena? The objectives of the research are: 1. To identify the causes of environmental damage around the Kampwolker River. 2. To examine the impact of environmental damage in the Kampwolker River area. 3. To assess the concrete actions taken by the Church, Government, and Local Customs in preserving the environment around the Kampwolker River. The approach used in this research is a descriptive qualitative approach. The research results show that humans are indeed responsible for maintaining nature, but it is the actions of humans that have led to environmental damage. The local community around the Kampwolker River uses nature without maintaining it; trash is dumped in the river, and plantations are established in strategic areas prone to landslides. The community does this because they do not fully understand the long-term impacts on them. The Kampwolker River is the main source of clean water supplied by the Regional Drinking Water Company (PDAM).</em></p>Kristensia NotanubunJulion Nazario Taboka
Hak Cipta (c) 2025 Kristensia Notanubun, Julion Nazario Taboka
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
2025-04-252025-04-2561566310.58983/jmurai.v6i1.159Pemulihan Ekologis sebagai Sebuah Metafora Intervensi Penggembalaan dalam Kelas Setelah Pandemi Covid-19
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp/article/view/158
<p style="font-weight: 400;">Endapan pandemi covid-19 masih menjadi persoalan dalam system belajar dan mengajar di kelas. Gangguan Kesehatan mental yang semakin membuncah dan kebiasaan tatap layar terbawa turut masuk ke dalam proses tersebut. Fenomena ini membuat atmosfir kelas menjadi tidak bergairah. Tidak jarang peserta didik terlihat berada dalam kehadiran yang tarik diri dari pelajaran yang sedang berlangsung. Mereka menjadi lelah (fatigue). Penulis memahami gejala ini dari sudut teori yang ditawarkan oleh Philibert dkk pentingnya “everyday self care”, kepedulian diri dalam keseharian. Teori ini dapat menolong untuk mencari alternatif baru di ruang kelas agar setiap warga dapat sadar dan peduli kepada dirinya setiap waktu. Penciptaan kesadaran ini membutuhkan intervensi. Model intervensi ini dipinjam dari ilmu penggembalaan. Tulisan ini menawarkan model-model penggembalaan untuk menciptkan kelas yang memiliki daya resilensi dan kekuatan pemulihan bagi warganya. Model-model ini lahir dari pemahaman konteks dalam metafora ekologis. Melalui penelitian penulis menemukan pertama, ilmu penggembalaan memiliki peralatan yang cukup untuk mengembangkan model-model pemulihan dalam kelas. Meskipun demikian perlu disadari bahwa kekhasan intervensi penggembalaan selalu bersifat kontekstual. Kedua model-model yang bisa menjadi alternatif bagi penciptaan ruang kelas yang flourishing, mekar. Penulis menyebut intervensi dengan nama pemulihan ekologis. Sebagai sebuah metafora tawaran mengandaikan kehadiran aktivitas yang sederhana dan berkesinambungan, serta menjadi aksi bersama.</p>
Hak Cipta (c) 2025 Natanael Tarigan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
2025-04-252025-04-2561647210.58983/jmurai.v6i1.158Pencemaran Lingkungan Teluk Youtefa (Sebuah uraian Ekoteologi dalam sorotan Moto Pembangunan Kota Jayapura)
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp/article/view/168
<p><em>Pencemaran lingkungan yang terjadi di kawasan teluk Youtefa menjadi salah satu penyebab utama rusaknya ekosistem laut di wilayah tersebut, hal itu juga berdampak pada hasil tangkapan ikan yang dikonsumsi menjadi beracun juga menyulitkan penduduk lokal untuk mencari ikat dan menurunnya kesehatan air laut hingga berdampak pada konsumsi air bagi masyarakat asli. Hal ini terjadi karena masih masyarakat yang mendiami kawasan sekitar teluk Youtefa membuang sampah secara sembarang. Sampah tersebut terdiri dari berbagai bentuk dan bahan yang berbeda-beda. Di samping itu, karena keunikan dan keindahannya, kawasan teluk Youtefa sebagai tempat tujuan wisata banyak menarik wisatawan menikmati pantai dan kesejukan serta keindahannya. Hal ini pun berdampak buruk pada kebersihan lingkungan karena banyak pengunjung yang membuang sampah sembarang. Sering juga rusaknya lingkungan teluk Youtefa karena sampah botol minuman keras yang dibuang sembarang oleh peminum dan pemabuk yang sering menjadikan kesunyian malam kawasan tersebut sebagai lokasi miras yang cocok.</em></p> <p><em>Realitas di atas kemudian sangat bertolak belakang dengan arah pembangunan kota Jayapura sesuai moto pembangunan ”Hen T’cahi Yo Onomi Tmar Ini Hanassed”, moto ini menyiratkan bahwa seluruh elemen masyarakat dan pemerintah kota Jayapura untuk membangun kota demi kemuliaan Tuhan. Membuang sampah sembarangan merupakan wujud tindakan yang mencoreng moto pembangunan dan tidak sejalan dengan arah pembangunan kota Jayapura. Berkaitan dengan persoalan di atas, tujuan dari tulisan ini adalah untuk menyoroti pencemaran lingkungan teluk Youtefa dari sudut pandang teologi, dan langkah-langkah strategis yang perlu dilihat dan dilakukan bersama. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data Observasi, Wawancara dan studi pustaka. Seluruh laporan hasil penelitian dilaporkan dalam bentuk deskripsi bagi pembaca.</em></p>Umbu Nusa Putra AkwanOrisam Sawor
Hak Cipta (c) 2025 Umbu Nusa Putra Akwan, Orisam Sawor
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
2025-04-252025-04-2561738010.58983/jmurai.v6i1.168Kebebasan Perempuan Dalam Adat Dan Gereja Di Papua
https://ojs.stftkijne.ac.id/index.php/jmp/article/view/165
<p>Tulisan itu membahas mengenai kebebasan perempuan dalam Adat Dan Gereja di Papua. Kebebasan merupakan suatu hak dasar hidup manusia untuk dapat hidup dan melakukan segala sesuatu tanpa paksaan ataupun batasan. Dalam kebebasan tentu ada hak dan kewajiban yang mestinya dipahami oleh manusia. Namun pada dasarnya dalam konstruksi sosial sudah didefinisikan bahwa ada penggolongan manusia dalam katogorinya, yaitu laki – laki sebagai simbol kekuatan dan perempuan sebagai simbol kelemahan. Perempuan bergantung pada laki – laki dalam hidupnya. Hal ini terlihat dalam tatanan adat yang berbasis patriakhi yang telah berlangsung cukup lama dan itupun juga diwariskan dalam kehidupan gereja sehingga tanpa sadar gereja turut serta mengklaim tentang kebenaran stigma konstruksi sosial yang telah terjadi berabad – abad lamanya. Hal ini pula terlihat dalam adat dan gereja di Papua. Kebebasan perempuan dalam adat dan gereja di Papua, merupakan studi untuk memberikan edukasi bahwa secara teologis kontekstual dogmatis ajaran gereja juga harus lepas dari konstruksi sosial.</p>Diana Binkor Jenbise
Hak Cipta (c) 2025 Diana Binkor Jenbise
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
2025-04-252025-04-2561818710.58983/jmurai.v6i1.165