Revitalisasi Nilai – Nilai Holey Narey bagi Persekutuan Orang Sentani di Jemaat GKI Petrus Waena
Revitalization of Values – Holey Narey's Values for the Sentani Fellowship in the GKI Petrus Waena Congregation
DOI:
https://doi.org/10.58983/jmurai.v6i2.197Kata Kunci:
Tradisi, Holey Narey, Orang Waena, Persekutuan, Teologi LokalAbstrak
Tradisi holey narey sebagai warisan lokal pada masyarakat Sentani, diyakini dapat menjaga dan merawat kehidupan manusia. Tradisi ini lahir dari pengalaman-pengalaman suci orang Sentani tentang kehidupan yang solidaritas dan kebersamaan yang dialami oleh leluhur mereka. Soldaritas dan kebersamaan ini diwujudkan melalui sikap dan tindakan mereka yang saling memiliki dan saling mendukung di antara anggota masyarakat. holey narey cenderung memiliki tingkat kohesi sosial yang lebih tinggi karena menjadi norma sosial, yang berakar pada nilai-nilai kearifan lokal dan menjadi sui generis orang Waena dalam tradisi ini. Nilai-nilai ini menjadikan orang Waena bisa hidup bersama dan harmonis dalam kehidupan mereka sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penelitian empiris terhadap nilai-nilai budaya dari tradisi holey narey yang menguatkan kehidupan sosial orang Waena. Ketika tradisi ini dihargai dan dijadikan bahan baku teologi lokal maka hal itu akan menghasilkan transformasi moral yang menguatkan persekutuan antar manusia. Itu artinya teologi tidak hanya membangun relasi kepada Tuhan saja namun juga relasi dengan sesama
Referensi
Anshoriy Nasruddin & Ch. Sudarsono, SH, 2007. Kearifan Lingkungan Dalm Perspektif Budaya Jawa, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Andi Tenri Citra Haris, Solidaritas Sosial Dalam Pembinaan Anak Jalanan.
Ari Widyati Purwantiasning, “Kajian Revitalisasi Pada Bantaran Sungai Sebagai Upaya Pelestarian Bangunan Tua Bersejarah Studi Kasus: Kawasan Malaka, Malaysia”. Jakarta. Universitas Muhammadiyah. “Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 3” (2015)
Banawiratma, 1993. Berteologi Sosial Lintas Ilmu, Kemiskinan Sebagai Tantangan Hidup Beriman
Banawiratma SJ. JB. 1986. Kristologi dan Allah Tritunggal, Yogyakarta: ©Kanisius.
Dhavamony. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius. 1995.
Durkheim Emile. The Elementary Forms of The Religious Life. New York: The Free Press.
Durkhem Emile. The Division of Labor in Society (New York: The Fress Press, 1984), 223
Durkhem Emile. The Division of Labour in Society (London, The MacMillan Press, 1999
Eliade Mircea. The Sacred and The Profane Nature of Religion, translated from the Frechn by Willard R. Trask. New York: Brace World. 1956.
Eliade Mircea. Myth and Reality (London:George Allen and Unwin Ltd, 1964). 14-16 dalam
Agusthina, C. Kakiay, “Rapie Hainuwele kajian sosio historis terhadap mitos penyebaran penduduk pulau Seram di Maluku Tengah” (Tesis, Universitas Kristen Satya Wacana) 2004.
Griffths Micahe, 1991. Gereja dan Panggilannya Dewasa dewasa ini, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hesselgrave David J dan Rommen Edward, 2012. Kontekstualisasi cet.8- Jakarta: Gunung Mulia.
Hutagalung Stimson Dkk, 2021 Pertumbuhan Gereja, (Cet.1- Yayasan Kita Menulis,
Jonathan Pakpahan Binsar, 2020. Bunga Rampai Teologi Kontekstual & Kearifan Lokal Toraja, Cet, Ke-1 PT BPK Gunung Mulia, Jakarta.
Koentjaraningrat, 2009. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta
N. S Suwito, 2015. Etika Lingkungan (Ecologi Ethics) Dalam Kosmologi Sufi. CV. Budi Utama, Yogyakarta.
Moleong J Lexi, 1998. “Metodologi penelitian Kualitatif”. Bandung, Remaja Karya.
Raco R J, 2010. “Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik Dan Keunggulannya, Jakarta, PT Grasindo.
Mardalis, 2004. Metode Penelitihan, Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara.
Modouw James, 2015. Gereja & Perubahan Masyarakat, Cet.1 BPK. Gunung Mulia, Jakarta.
Radjiman. Menjadi Pelayan Kristus, CV. Krida Aksara, Surakarta cet-3
Sughiarto Bambang, 2019. Kebudayaan Dan Kondisi Post-Tradisi. PT. Kanisius, Yogyakarta.
Ruhulessin Cleopatriza, 2020. Fi Ra Wali Satya Wacana, Salatiga.
Tanuwidjaya Sundoro, 2020. Iman Kristen Dan Kebudayaan.
Tomatala, Y. 1993. Teologi Kontekstualisasi dan kebudayaan, Malang: Gandum Mas.
Woodbridge John D. 2011, Allah Dan Kebudayaan, momentum Cet. 2 .
Wibowo Fred. 2007, Kebudayaan Menggugat, Katalong, Cet,1.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Cleopatriza Ruhulessin

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.