Tanggapan Yesus Terhadap Perempuan Yang Berzinah (Studi Hermeneutik Feminist Terhadap Yohanes 8:1-11)
Jesus' Response to Adulterous Women (Feminist Hermeneutic Study of John 8:1-11)
DOI:
https://doi.org/10.58983/jmurai.v5i2.138Kata Kunci:
Perempuan, Berzinah, Studi Hermeneutik, Farisi, YesusAbstrak
Dalan teks Perjanjian Baru yang terambil dari kitab Injil Yohanes 8:1-11 Dikisahkan mengenai perempuan yang berzinah. Disini di ungkapkan bahwa Yesus sedang berada di bait Allah untuk mengajar dan pada saat Yesus sedang mengajar datanglah para ahli-ahli taurat kepada-Nya dengan membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Tetapi Yesus tidak merespon orang Farisi tetapi Ia menulis di tanah, namun mereka terus-menerus mendesak Yesus sehingga Yesus pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka “Barang siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”( Ayat 1-8). Pada (Ayat 9-11) dijelaskan bagaimana Yesus merespon perempuan itu dengan bertanya dimanakah mereka? “ Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya : “tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus “ Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”. Ungkapan Yesus ini membuktikan bahwa Ia berani mengangkat martabat perempuan yang kedapatan berbuat zinah dan Tuhan Yesus mengetahui motivasi mereka. Adapun pertanyaan penelitian adalah. Bagaimana Tanggapan Tuhan Yesus terhadap orang Farisi? Bagaimana Tanggapan Tuhan Yesus terhadap perempuan yang berzinah? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pandangan terhadap perjuangan perempuan ditengah masyarakat dan mendeskripsikan relevansi studi hermeneutik feminis bagi upaya mewujudkan kesetaraan gender dalam gereja dan masyarakat sebagai usaha bersama. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksegese atau dengan metode tafsiran tujuh langkah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelaan Yesus terhadap perempuan itu sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan dan stigma rendah yang sering dialami kaum perempuan. Dengan demikian, gereja tidak dapat menutupi mata terhadap terjadinya tindakan kekerasan terhadap kaum perempuan.
Referensi
Abineno J.L. Apa Kata Alkitab II (BPK Gunung Mulia. Catakan Ke Tiga 1981)
Brotosudarmon. R.M.Drie.S. Pengantar Perjanjian Baru (Yogyakarta : Imanuel Offset 2017 )
Brill.J.Wesley. Tafsiran Injil Yohanes. (Bandung : Yayasan Kalam Hidup.Cetakan Keempat)
Berry Geoorge Rickarn. Interlinear Greek- Englih New Testamant (Michigan : Grand Rapids 49506)
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 2 M-Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1997, hlm 570.
Pink W Artur. Tafsiran Injil Yohanes
Scheunemann, Rainer. Pengantar Perjanjian Baru (Jayapura, Abepura: Sekolah Alkitab Malam. Percetakan Pertama, 2004).
The Greek New Tastament. United Bible Societies. Trird Edition Corrected (by Kurt Aland, Matthew Black, Carlo M. Martini Bruce M. Metzger and Allen Wikgren).
Alkitab Perjanjian Baru. Ditempatkan oleh The Gideons. Diterbitkan Oleh Lembaga Alkitab Indonesia.
INTERNET
Bahan Pendalaman Alkitab Yohanes 8:1-11. https://sinodegmit.ir.id.
Kajian Teologi Status Perempuan dalam Perjanjian Baru https://jurnal.j3batu.ac.
M.Th.Mawene bahan kuliah Hermeneutik, Jayapura: Murai Unit Penelitian dan Pengabdian STFT.I.S. Kijne
Perjanjian Baru Injil Yohanes. https://p2k.stekom.ac.id.
Roel Weerheljm, 2018 http://www.quora.com
Sunarko, Andreas Sese., Eksistensi dan Kiprah Ahli Taurat Pada Masa Intertestamental, Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Teologi Rahmat
Aplikasi Android
Google Translate
Google Scholar
Habrew Greek Intelinear Bible v.28-b210123-bd20
KJV Strong’s Concordance ( holy Bible) v.3.6.4. Pengembang: Grace Bible Apps
KBBI V.v.0.4.0. Pengembang: David., Moeljadi., dkk
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2024 kriste notan, Tamara Tadjo

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.