Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di SD YPK Ebenhaezer Argapura Tahun Pelajaran 2022-2023

Implementation of the Independent Learning Curriculum at SD YPK Ebenhaezer Argapura For The 2022-2023 Academic Year

Penulis

  • Benyamin Mofu STFT GKI I.S. Kijne Jayapura
  • Iis Avprillia Carban STFT GKI I.S Kijne Jayapura

DOI:

https://doi.org/10.58983/jmurai.v5i1.123

Kata Kunci:

Kurikulum, Pendidikan, Merdeka Belajar, Teknologi, Sekolah

Abstrak

Kurikulum 2013 di pakai sejak tahun ajaran 2013/2021 dalam Sistem Pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 adalah kelanjutan dan penyempurnaan ‘Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)’ Kurik1ulum 2013 ini sudah berjalan hingga tahun 2013-2021 namun menjadi sebuah problem semenjak adanya COVID-19 yang melanda seluruh dunia tanpa terkecuali di Indonesia. Mengakibatkan pembelajaran di sekolah diberhentikan dan langsung di ubah dengan pembelajaran secara online. Pembelajaran menggunakan kurikulum lama dengan metode lama tentu tidak akan efektif dan tidak efisien lagi. Selain menjadikan peserta didik tidak memahami secara keseluruhan tentang pembelajaran, guru pun mengalami kesulitan dalam menyajikan pelajaran secara maksimal bagi siswa. SD YPK Ebenhaezer Argapura merupakan salah satu Sekolah Dasar di Kota Jayapura. Sekolah ini termasuk sekolah yang dekat dan mudah di jangkau oleh masyarakat. Saat ini sekolah turut memberlakukan Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran. Namun, guru mengalami kesulitan dalam menerapkan kurikulum ini. Permasalahan yang di hadapi oleh sekolah yakni kurangnya pemahaman guru mengenai kurikulum merdeka, serta kurangnya pemahaman guru dalam menggunakan teknologi. Kurangnya fasilitas seperti komputer, laptop, dan infocus. Penelitian ini akan menggambarkan kesiapan guru mata pelajaran Agama Kristen dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar di SD YPK Ebenhaezer Argapura dan menerangkan upaya yang di lakukan oleh guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode deskriptif, Peneliti dalam penelitian ini berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh guru dalam mendapatkan data primer dan sekunder di SD YPK Ebenhaezer Argapura secara jelas dan sistematis. Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat (Anas Sudijono, 2011:50). Dengan kata lain, memahami ialah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sudut pandang. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa narasumber belum sepenuhnya memahami Kurikulum Merdeka Belajar dan tujuan dilaksanakannya Kurikulum Merdeka Belajar. Dapat disimpulkan bahwa guru di SD YPK Ebenhaezer Argapura belum sepenuhnya memahami Kurikulum Merdeka Belajar dan belum mendapatkan sosialisasi secara merata dari pemerintah untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar di sekolah.

Referensi

A Yandri, 2022. Widyaprana utama-Direktorat Guru Pendidikan Dasar. Peran Guru Dalam Menghadapi Inovasi Merdeka Belajar.

Alfath Annisa, at All. (2022). Pengembangan Kompetensi Guru Dalam Menyongsong Kurikulum Merdeka Belajar. SOSHUMDIK; jurnal Vol 1, No.2, 4250.

Ahid Nur, at All. (2022). Kebijakan Pokok dan Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia. Journal on Teacher education 4(2),1505-1511.

Alhamauddin, (2014). Sejarah Kurikulum di Indonesia (studi Analisis Kebijakan pengembangan Kurikulum)

Bahari Syamsul, (2017). Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya

Castells, Manuel. (2004). Informationalism, Networks, and the Network Socienty: A Theoretical Blueprint.

Dakir.H . (2004) Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum.

Darmadi Hamid, (2015). Tugas,Peran,Kompetensi,dan Tangung Jawab Menjadi Guru Profesional

Khoirurrijal, at All. (2022). Pengembangan Kurikulum Merdeka. (4-24).

Mustofa, (2022). Iplementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar Dari Teori ke Praktis.

Mulyasa, E. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Remaja: Rosdakarya

Mulyasa, E. (2007). Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosdakarya.

Mulisch, M. (2008) KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Purba Vernando. (2019). Pendidikan Karakter Bagi Guru Pendidikan Agama Kristen. ASTEROS; jurnal Teologi dan Agama Kristen, Vol 7, No 1, 39-51.

Sukmadinata Syaodih Nana. (2008). Metode Penelitian Pendidikan

Sundari, Faulina. Peran Guru Sebagai Pembelajar Dalam Memotivasi Peserta Didik Usia SD.

Sunarti (2023), Presepsi Guru Terhadapt Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Di Sekolah Dasar.; journal on Education

Saleh, M. (2020). Merdeka belajar di tengah Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Hardiknas 1, 51-56

Sitepu, B. P (2012). Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susilawati. E. at All. (2021). Internalisasi Nilai Pancasila dalam Pembelajaran Melalui Penerapan Profil Pelajar Pancasila Berbantuan Platform Merdeka Mengajar. Jurnal Teknodik, 25 , 155-167.

Diterbitkan

2024-01-31

Cara Mengutip

Mofu, B., & Carban, I. A. (2024). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di SD YPK Ebenhaezer Argapura Tahun Pelajaran 2022-2023: Implementation of the Independent Learning Curriculum at SD YPK Ebenhaezer Argapura For The 2022-2023 Academic Year. MURAI: Jurnal Papua Teologi Konstekstual , 5(1 Januari), 29 - 37. https://doi.org/10.58983/jmurai.v5i1.123