Saso Kapyaf as a form of traditional game that educates children's mansonanem skills in the tradition of the Biak tribe community
Saso Kapyaf as a form of traditional game that educates children's mansonanem skills in the tradition of the Biak tribe community
DOI:
https://doi.org/10.58983/jmurai.v6i2.195Keywords:
Saso Kapyaf, Permainan Tradisional, Keterampilan Mansonanem, Masyarakat Biak, Pendidikan BudayaAbstract
Konsep dasar permainan tradisional tidak terlepas dari dunia permainan anak, karena itu apabila permainan itu dilakukan dengan baik dan dengan konsep edukasi yang benar, maka permainan itu bermakna bagi anak. Keberagaman budaya dan permainan tradisional di Indonesia sangat beragam dan itu merupakan kultur budaya yang ada di masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan karena berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga merupakan sarana internalisasi dan sosialisasi diri bagi anak dalam mengembangkan motorik dan berbagai ketrampilan dasar anak. Permainan tradisional ini sarat juga dengan nilai-nilai soisial dan penting bagi perkembangan fisik maupun jiwa anak-anak yang dibangun berdasarkan permainan tradisional Masyarakat Indonesia.
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menyediakan game online yang menarik perhatian anak dari permainan tradisional yang dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Pada hal permainan tradisional ini merupakan bentuk permainan yang ikut mengedukasi anak dalam dunia pertumbuhannya. Sebagai warisan budaya bangsa, permainan tradisional ini dilestarikan maka juga memperkaya budaya bangsa dan diperkenalkan kepada anak-anak dilembaga pendidikan formal maupun informal sejak usia dini. Beragam permainan tradisional mengarahkan anak berkembang secara fisik maupun mental, sosial dan emosi, tak mudah menyerah, bereksplorasi, bereksperimen, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
Dengan demikian permainan Saso Kapyaf merupakan permainan tradisional masyarakat suku Biak yang perlu dilestarikan sebab memiliki nilai sosial dan mengedukasi anak-anak laki untuk melatih kreativitas, melatih kebersamaan, melatih sportifitas, bersosialisasi dengan teman baru, melatih motorik, dan membina hidup sehat. Semua kemampuan ini adalah jenjang yang mengedukasi seorang anak Biak dalam ketrampilan khusus budaya Biak yang sering disebut Mansonanem dan Mambri. Mansonanem yaitu memiliki kemampuan keguruan dan kepemimpinan dalam masyarakat, sedangkan Mambri yaitu memiliki kemampuan untuk membela dan melindungi masyarakat kampung.
References
Dwijayawiyata, (2012), Mari Bermain Permainan Kelompok Untuk Anak, Yogyakarta:
Kanisius
Eko Endarmoko, (2007), Tesaurus Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama,
Frans Rumbrawer, dkk. (1997), Pembinaan Nilai Budaya Pembangunan Indonesia melalui Permainan Rakyat Nusantara. Kanwil Depdikbud Provinsi Irian Jaya.
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, (2012) Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran
Bahasa Arab , Yogjakarta: Diva Press,
H.E. Mulyasa, (2012) Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Hurlock, (1994), Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta: Erlangga.
Kartini Kartono, (1995) Psikologi anak; Psikologi Perkembangan), Bandung: Mandar
Maju.
Muhammad Sajirun, (2012) Membentuk Karakter Islami Anak Usia Dini, Solo: Era
Adicitra Intermedia
Nur Faizah Rahman, (2012), Mendesain Perilaku Anak Sejak Dini Surakarta: Adi Citra
Cemerlang.
Pepen Supendi dan Nur hidayat, (2016) 50 Permainan Indoor dan Outdoor Mengasyikkan,
Jakarta: Penebar Plus,
P. Ratu Ile Tokan, (2016), Manajemen Penelitian Guru untuk Pendidikan Bermutu.
Grasindo Jakarta.
Rani Yulianti, (2008), Permainan yang Meningkatkan Mencerdaskan Anak, Jakarta:
Laskar Aksara,
Zulkifili, (2009), Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Hermanus Swom, Lukius Kmur

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.