FI: Kajian Teologi Kontekstual tentang Sagu sebagai Media Perdamaian Masyarakat Sentani Di GKI Yahim Klasis Sentani

FI: A Contextual Theological Study of Sago as a Medium of Peace for the Sentani Community in GKI Yahim Klasis Sentani

Penulis

  • Rut Rumpaidus STFT GKI I.S Kijne

DOI:

https://doi.org/10.58983/jmurai.v4i2.111

Kata Kunci:

Fi, Kosmologi, Pendamaian, Sentani, Kearifan Local

Abstrak

Masyarakat sentani mengakui bahwa fi adalah pemberian dari leluhur yang diakui sebagai manifestasi dari yang sacral (suci) karena memiliki religius magic artinya memiliki kekuatan gaib, yang dirasakan lewat kegiatan makan papeda dengan satu helay dan satu hote bersama karena memberi mereka rasa damai dan sukacita sebab, tujuan dari makan bersama adalah upaya untuk menjaga hubungan kepada para leluhur. Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif yang lebih cenderung menggunakan analisis. Dengan, ditonjolkan dalam landasan teori yang dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan yang menekankan lebih kepada kehidupan masyarakat sosial berdasarkan kondisi realitas yang holistic, kompleks, dan rinci. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut:  Bagaimana kosmologi Masyarakat Sentani tentang fi di Jemaat GKI Yahim Klasis Sentani. Apa nilai dan makna fi bagi Masyarakat Sentani di Jemaat GKI Yahim Klasis Sentani. Apa fi dapat menjadi sarana perdamaian dalam Masyarakat Sentani di Jemaat GKI Yahim Klasis Sentani.

      Hasil penelitian menunjukkan bahwa makan papeda (fi) dan ikan (ka) dengan satu helay dan satu hote bersama adalah ritual yang dilakukan agar masyarakat sentani kembali pada kosmologi mereka. Hal ini, dapat terjadi karena papeda (fi) sebagai makanan utama yang dihidangkan oleh orang sentani saat  makan. Suatu kearifan local yang digunakan sebagai metode dalam menyelesaikan konflik yang terjadi antar keluarga, kereth, suku, adat sosial dan jemaat terkait. Karena fi yang diakui sacral mampu menghancurkan sikap egoisme, dan keangkuhan masyarakat sentani.

 

Referensi

A. SUMBER UTAMA

Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan Seri: Life Application Study Bible.

B. Buku-buku Referensi

Albi Anggito dan Setiawan Johan. Metode Penelitian Kualitatif. 2018.

Atosokhi Antonius, dkk. Relasi dengan Sesama. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2002.

Ayu Gusti, dkk. Komunikasi Budaya dalam Tradisi Tatebahan. Bandung: Nilacakra. 2021.

Clifford Geertz, Kebudayaan dan Agama, (Yogyakarta:Kanasius, 1992), hlm. 5-6.

Departemen Pendidikan dan Kebuyaan Pusat penelitian Sejarah dan Budaya Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Bambang Suwondo. Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Istimewa. Yogyakarta:Anggota IKAPI. 1978.

Diliston F.W. The Power Of Symbols. Yogyakarta: Kanasius. 2002.

Fernando Andrew dkk. Metodologi Penelitian Ilmiah. Yayasan Kita Menulis. 2021.

Fitria, R., dan Rohmad Fadli, R. (2017). Makna Simbol Tradisi Burak Dalam Komunikasi Ritual Suku Bugis di Kota Bengkulu. Jurnal Al-Hikmah.

Galtung Johan dan Charles Webel. Hand book Studi Perdamaian dan Konflik. Bandung: Nusa Meda. 2018.

Harsojo. Pengantar Antropologi. Bandung: Bina Cipta. 1988.

Haviland William A. Antropologi. Jakarta: Erlangga. 1999.

Irianto, A. (2017). Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi Kebudayaan di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi. Jurnal Strategi Kebudayaan.

Koentjaraningrat. Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. 1981.

Koentjaraningrat. Ritus Peralihan di Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. 1985.

Kurniawan Heru. Pengantar Praktis Penyusunan Instrumen Penelitian. CV Budi Utama. 2021.

Masrin Suryan. Sedekah Kampung Peradong Sebuah Tradisi di Tanah. Bangka. Guepedia: 2021.

Mudji Sutrisno dan Hendar Putrano. Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanasius. 2005.

Muhammad Ramdhan. Metode Penelitian. Nusantara: Citra Media Nusantara. 2021.

Poerwanto Hari. Kebudayaan Dan Lingkungan Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2000.

Ridwan Lubis. Agama dan Perdamaian Landasan, Tujuan dan Realitas Kehidupan Beragama di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka. 2017.

Ruhulessin Cleopatriza Th. F. Fi Ra Wali: Konstruksi Mystic Sphere Tentang Sagu dalam Narasi dan Praktik Sosio-Kultur Masyarakat Sentani. Salatiga: Satya Wacana. 2020.

Sayyid Qutb. Islam dan Perdamaian dunia. Bandung: Tim Pustaka, 1987.

Soelhi Mohammad. Komunikasi Lintas Budaya dalam Dinamika Komunikasi Internasional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2015.

Sudarma Adiputra Made dkk.. Metode Penelitian Kesehatan. Yayasan Kita Menulis. 2021.

Sujarweni V. Wiratna. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. 2019.

Susanto Budi. Clifford Geertz Tafsir Kebudayaan. Yogkarta: Kanasius. 1992.

Susanto Hary. Mitos Menurut Pemikiran Micrea Eliede. Yogyakarta: Kanasius. 1987.

Tim SKP Jayapura. Membangun Budaya Damai dan Rekonsiliasi Dasar Menangani Konflik di Papua. 2021

Tomatala Y. Teologi Kontekstualisasi Berteologi Dalam Konteks. Yogyakarta: Gandum. 1996

V. Wiratna Sujarweni. Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami.Pustaka Baru Press. 2019.

W.W.K Tirta dkk. Potensi Tanaman Sagu (Metroxylon sp) dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Indonesia. Subang: Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna. 2013.

C. Jurnal-Jurnal

Agustiano. (2001). Makna, Simbol dan Kebudayaan. Jurnal Ilmu Budaya.

Hani Ananda Aprilisa dan Bagus Wahyu Setyawan. (2021). Makna Filosofis Tradisi Ambengan, Sumbala. Jurnal Studi Keagamaan.

Haris, A., dan Amalia, A. (2018). Makna dan Simbol dalam Proses Interaksi Sosial. Jurnal Risalah.

Haris, A., dan Amalia, A. (2018). Makna dan Simbol dalam Proses Interaksi Sosial. .Jurnal Risalah.

Humaeni, A. (2015). Ritual Kepercayaan Local dan Identitas Budaya Masyarakat Ciomas Banten. Jurnal Budaya Islam.

Ibrahim, A. (2019). Simbol, Makna dan Pandangan Hidup Jawa. Jurnal Adabiya.

Indah dkk. (2021). Pergeseran Fungsi Tradisi Hombo Batu pada Masyarakat Nias Selatan. Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya.

Manambangtua, R. (2020). Analisis Usahatani (Metroxylon Sagu Roth) di Kabupaten Luwu Utara , Sulawesi Selatan. Jurnal Tanaman Palma.

Mau, A. (2021). Pengajaran Tentang Makna Ego Eime Berdasarkan Injil Yohanes dan Aplikasinya Bagi Umat Kristen. Jurnal Manna Rafflesia.

Mones, Y. A. (2020). Memaknai Tradisi Kuru We Fohon Masyarakat Desa Renrua Dalam Perspektif Yesus Sebagai Sumber Air Hidup. Jurnal Spiril.

Muhammad, N (2013). Sakral dan Profan dalam Agama-agama. Jurnal Ilmu-ilmu Ushuludin.

Rini Fitria dan Rohmad Fadli (2017). Makna Simbol Tradisi Burak Dalam Komunikasi Ritual Suku Bugis di Kota Bengkulu. Jurnal Al-Hikmah.

Robi, D. (2017). Tradisi Ngaruwat Bumi Dalam Kehidupan Masyarakat. Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas Budaya.

Rofiq, A. (2019). Tradisi Slametan Jawa dalam Perspektif Pendidikan Islam Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Attaqwa.

Rumahuru, Y.Y. (2018). Ritual Sebagai Media Konstruksi Indentitas. Jurnal pemikiran Islam dan Ilmu Sosial.

Santoso, A. D. (2013). Potensi dan Kendala Pengembangan Sagu sebagai bahan Pangan, Energi Kelestarian Lingkungan di Indonesia. Jurnal Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Diterbitkan

2023-08-04

Cara Mengutip

Rumpaidus, R. (2023). FI: Kajian Teologi Kontekstual tentang Sagu sebagai Media Perdamaian Masyarakat Sentani Di GKI Yahim Klasis Sentani: FI: A Contextual Theological Study of Sago as a Medium of Peace for the Sentani Community in GKI Yahim Klasis Sentani. MURAI: Jurnal Papua Teologi Konstekstual , 4(2 Juli), 61 - 73. https://doi.org/10.58983/jmurai.v4i2.111