Budaya Ma’pasilaga Tedong Ditinjau Dalam Model Budaya Tandingan Menurut Perspektif Stephen B. Bevans

"Ma'pasilaga Tedong Culture Viewed In A Counterculture Model According To The Perspective Of Stephen B. Bevans"

Penulis

  • Ocsilia Patibang Institut Agama Kristen Negeri Toraja

DOI:

https://doi.org/10.58983/jmurai.v5i1.121

Kata Kunci:

Ma'Pasilaga Tedong, Injil, Model Budaya Tandingan, Kebudayaan

Abstrak

Perkembangan zaman akan terus maju, dan hal ini juga akan mempengaruhi budaya atau pun tradisi. Berbagai pandangan yang menjadikan pula keunikan, kekhasan, bahkan nilai dan makna dalam kebudayaan setiap daerah juga terancam mengalami suatu perubahan atau pergeseran makna. Tidak terlepas dari itu, yang seharusnya apa yang menjadi makna atau tujuan budaya tersebut hendaknya tetap dipertahankan. Berbicara soal kebudayaan atau konteks, maka bagaimana sebuah konteks itu akan dipandang dari suatu perspektif salah satu model kontekstual yaitu “Model Budaya Tandingan” yang akan melihat bagaimana tradisi Ma’pasilaga Tedong di Toraja yang memiliki perubahan makna akan dimurnikan melalui suatu perspektif Stephen Bevans dengan modelnya “budaya tandingan”. Ma’ pasilaga tedong diakui sebagai ungkapan penghiburan dan kesenangan dengan cara mengadu beberapa kerbau di upacara pemakaman (rambu solo’) pun juga sebagai salah satu adat budaya Toraja. Dengan tetap mempertahankan konteks dan juga memperhatikan kekeliruan yang terjadi dalam budaya Ma’pasilaga Tedong ini, serta memurnikan konteks tersebut. Selain itu, penerapan Injil untuk memperbaiki perubahan budaya pun perlu dilakukan agar pengembalian makna Ma’pasilaga Tedong menjadi tradisi sesuai dengan jati dirinya.

Kata kunci: Ma’ Pasilaga Tedong, injil, model budaya tandingan, kebudayaan

Referensi

Mirawaty Patiung Ari Alpriansah Suleman Irfan Rinaldi3 Muhammad Syukur Jumadi, Ma’pasilaga Tedong: Analisis Tradisi Adat Pemakaman Rambu Solo Di Toraja Sulawesi Selatan, SOLIDARITY, No.2 (2020): 1074.

Errikus Sumule, Perilaku Ma’pasilaga Tedong Dalam Pelaksanaan Tradisi Upacara Rambu Solo’ Di Kabupaten Toraja Utara, SKRIPSI, (2021): 4-6.

Guruh Ryan Aulia, Kristina Roseven Nababan, Upacara Adat Rambu Solo, Jurnal Ulhuluddin, No.2 (2022): 148.

N, Irwanto, and Robi Panggara, “Tinjauan Etika Kristen Terhadap Pelaksanaan Adu Kerbau (Ma’pasilaga Tedong) Dalam Upacara Pemakaman (Rambu Solo’) Di Toraja Utara,” Repository STT Jaffray Vol 2 No 1 (2020): 3,

Fajar Nugroho, Kebudayaan Masyarakat Toraja (Surabaya: JPBOOKS, 2015).

Sulle Lua, Wawancara dengan masyarakat Toraja (Mengkendek, 29 November 2023)

Mirawaty Patiung et al., “Ma' pasilaga Tedong: Analisis Tradisi Adat Pemakaman Rambu Solo Di Toraja Sulawesi Selatan,” (Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 9, 2020), 1072–1077.

Nugroho, Kebudayaan Masyarakat Toraja.

Yusuf & Toet, Indonesia Punya Cerita (Jakarta: Cerdas Interaktif, 2012).64

Nurul Akhmad, Ensiklopedia Keberagaman Budaya (Jawa Tengah: ALPRIN, 2020).1

Koentjaraningrat, "Kebudayaan, Mentalitas, Dan Pembangunan" (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004).1

Norman S Geisler, Etika Kristen (Malang: LITERATUR SAAT, 2010).399

Bevans, Model-Model Teologi Kontekstual.233-235

Diterbitkan

2024-01-31