Ritual Mangrambu Langi’ Dalam Konteks Kebudayaan Masyarakat Toraja Di Desa Sarapeang Kecamatan Rembon Dengan Pendekatan Sintesis
Mangrambu Langi' ritual in the context of Toraja culture in Sarapeang Village, Rembon District with a synthesis approach
DOI:
https://doi.org/10.58983/jmurai.v5i1.122Kata Kunci:
Mangrambu Langi’, SintesisAbstrak
Ritual mangrambu langi’ dijelaskan melalui fakta bahwa dalam sebuah keluarga, darah daging mengalir di antara anggota keluarga, bahkan jika hubungan keluarga tersebut hanya satu atau dua kali. Ini menekankan pentingnya hubungan kekeluargaan dan menggambarkan bahwa praktik Mangrambu Langi' melibatkan pelanggaran terhadap norma-norma kekeluargaan yang dianggap penting dalam masyarakat Toraja. bahwa sebuah keluarga seharusnya saling mengasihi, menolong, dan membantu satu sama lain, bukan malah merusak. Pemahaman ini mencakup kerusakan terhadap nama baik keluarga, orang tua, dan tongkonan (rumah tradisional Toraja). Oleh karena itu, Mangrambu Langi' dianggap sebagai perilaku yang menyimpang karena melibatkan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar kekeluargaan dan norma-norma moral yang dianut dalam masyarakat Toraja. Penekanan pada hubungan kekeluargaan, norma-norma moral, dan konsep kerusakan dalam konteks keluarga dan masyarakat Toraja memberikan pemahaman mendalam tentang mengapa praktik Mangrambu Langi' dianggap sebagai perilaku yang menyimpang dalam konteks budaya mereka. Ma’ Rambu Langi' dapat dilihat melalui lensa model sintesis, dan bagaimana suatu pelanggaran dapat menjadi solusi dalam menjaga nilai-nilai adat dan mencegah konflik.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2024 Surya Biri

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama
- Surya Biri, Ritual Mangrambu Langi’ Dalam Konteks Kebudayaan Masyarakat Toraja Di Desa Sarapeang Kecamatan Rembon Dengan Pendekatan Sintesis , MURAI: Jurnal Papua Teologi Konstekstual : Vol 5 No 1 Januari (2024): Murai : Jurnal Papua Teologi Kontekstual